ibarat sebuah kapal yang berlayar
aku membutuhkan dirimu
bukan hanya jadi mercusuar
melainkan juga jadi gelombang,
jadi angin, jadi arah, dan pulau harapan
aku ingin berlabuh
pada kebiruan dermagamu
karena engkau adalah dermaga
selain kapalku, tentu saja ada kapal-kapal lain
yang hendak rebah di atasmu
atau bahkan ada yang telah sampai dan tertidur
sementara kapalku masih terombang-ambing
di tengah geliat samudera
meski sanggup kulawan badai
tapi ajal tak bisa kutafsiri
selain pada doa dan sejuta mimpi
padamulah batas takdir ini kuserahkan
Surabaya-Cabean, November 2007
1 komentar:
gus, siapakah gerangan yang kau sebut dermaga itu?
Posting Komentar