melihatmu tersenyum
seikat nafas menggelepar sepanjang pantai
camar camar berseruling pada gelombang
mencipta bayang bayang
segumpal matahari turun di belahan dada
telusuri sunyimu
sekali lagi kau tercenung
matamu penuh kunang kunang
memisau batu batu karang
bahkan dari suara parau daun cemara
kudengar ayat ayat kemarau bermekaran
laut menjerit menanti gerimis
turun membawa cinta putih cakrawala
membasahi anganmu
kemudian awan awan tipis berhamburan
gema halilintar memecah risau
pasir pantai bergetar mengadzani jejak matahari
sampai senja menyihirmu lebih sunyi dari pemimpi
Bantul, 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar