Jumat, 09 Mei 2008

Senja di Beranda

tiba di beranda
setelah berpuluh purnama tak saling menyapa
ia menempelkan bibir pada kekasihnya
sepadat kue donat

seorang laki-laki yang hasratnya
lebih hangat dari bara api
akan mengiris-iris dengan pisau tajam

atau barangkali ia membiarkan
lidahnya melumat pelan-pelan

seperti kelembutan angin
mengantarkan wangi bunga-bunga
pada para pencinta

ada yang aneh pada pertemuan
yang entah ke berapa itu

dulu air liurnya terasa asin
tapi setelah ia hijrah ke kota
terasa semanis anggur
sampai ia mabuk dan lupa

seekor capung hinggap di ujung rambutnya

Yogyakarta, Mei 2007

1 komentar:

Anonim mengatakan...

heii,, cong! salam ya ka ning Aiem. Aku dah la gak ketemu ma dia,, kalau liburan ajak aku donk ke surabaya, untuk melihat seperti apa Aiem sekarang? Apa masih seperti yang dulu, kalem, waro' tawadlu' atau malah udah jadi artis surabaya? dari saya, selamat de buat Aiem uadah dapet teman aku yang cakep itu,, saya yakin dia serius banget sama aiem, soalnya dia selalu menanyakan tentang aiem,,, dah dulu yaaaa,, moga kalian tetap langge sampai pelaminan,, amien.